Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Perkembangan Sejarah dan Akuntansi Internasional



Perkembangan Sejarah dan Akuntansi Internasional



Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar. Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Perkembangan akuntansi sangat erat kaitannya dengan perkembangan dunia usaha. Akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan melakukan pencatatan hitungan itu. Hal ini bisa dilihat pada pertengahan abad ke-14, dimana pedagang-pedagang di Genoa sering membuat catatan harta yang dibawa sewaktu berangkat berlayar dan catatan harta yang ada pada waktu akhir pelayarannya. Kemudian  membandingkan hasilnya untuk menghitung laba atau rugi dari kegiatan perdagangannya. Seperti yang kita ketahui akuntansi ini mulai dikenal sebagai suatu ilmu baru pada saat Lucas Paciolo mengarang buku yang berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita, dimana dalam buku itu ada beberapa bagian yang membahas tentang perhitungan keuagan bagi para pengusaha. Oleh karena itu, beliau dikenal sebagai Bapak Akuntansi. Maka dari itu, kita harusnya bersyukur, karena berkat pengetahuan dan ilmu beliau, sekarang kita bisa belajar ilmu akuntansi.
Di akhir abad ke-15 peran Romawi sebagai pusat perdagangan mulai berkurang dan berpindah ke negara-negara jalur perdagangan baru seperti Spanyol, Portugis, Belanda dan Inggris. Selanjutnya pada abad ke-19 berkembang revolusi industri di daratan Eropa. Perubahan teknologi industri ini berdampak pula pada perkembangan ilmu akuntansi dan muncul konsep penyusutan/depresiasi. Kemudian seiring adanya penemuan benua Amerika, maka para pengusaha Eropa berpindah ke Amerika. Dan pada akhir abad ke-19 berkembang perusahaan-perusahaan besar di Amerika.
Untuk lebih jelasnya, saya mengelompokkan perkembangan-perkembangan akuntansi sesuai dengan zamannya, yaitu :

1.       Pra Industrisasi Sebelum Masehi
Hasil penelitian sejarah menemukan catatan tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat catatan – catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum masehi. Selain itu terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan sitem-sistem control akuntansi yang dijumpai di kerajaan mesir kuno dan Negara-kota Yunani.
Peran perang salib yang terjadi pada abad ke 11 hingga abad ke 13 memberikan perkembangan di kota-kota Italia yang selanjutnya membuka hubungan baru ke arah timur (asia). Dengan begitu, maka pusat-pusat perdagangan di kota-kota Italia bertumbuh dan muncullah agen-agen dan partnership. Perkembangan akuntansi pada abad pertengan dikenal dengan ilmu berhitung dan di pergunakannya mata uang secara luas sebagai alat pertukaran. Namun semenjak dikenalnya angka arab yang lebih sederhana, maka dominasi angka-angka romawi yang digunakan selama berabad-abad menjadi tenggelam dan banyak di tinggalkan. Sebaliknya pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat karenanya.
Pada abad ke 17 hingga 18 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening dan transaksi , sebagai usaha dari penulis untuk merasionalisasikan kaidah pendebetan dan pengkreditan rekaning atau perkiraan. Perkembangan lainnya adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun , dan tidak lagi dibuat pada setiap akhir ventura sebagaimana sebelumnya.

2.      Zaman industrisasi abad ke 18 s/d 20
Di zaman ini di awali dengan perkembangan akuntansi modern yaitu terjadinya revolusi industri di eropa barat pada abad ke 18. Dari sinilah timbul bentuk badan hukum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Adanya perbedaan kepentingan diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan, menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan disusun dengan dasar penilaian dan kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi fungsinya sebagai pertanggungjawaban. Maka muncullah suatu kebutuhan baru dari kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu pemeriksaan akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang disahkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya. Desakan kebutuhan-kebutuhan jasa akuntansi yang professional, mengakibatkan nya di buka sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluh Negara Amerika Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan public yang terdaftar tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama American Association of Accountants. Dan tahun 1917 nama itu diubah menjadi American Insitute of Acountants, dan saat ini dikenal dengan AICPA (American Institute of Certified Public Accountants).
Pada tahun 1972 &1973 terdapat suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board ( FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan profesi akuntansi di negara tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih berarti,  tepat guna, cepat dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan sekaligus meraih dukungan publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya seperti SEC.

3.      Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia. Tanggal 8 Desember 1941 jepang mencetuskan perang melawan sekutu, dengan cepat bergerak. Pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk menyerah tanpa syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan keadaan rakyat makin menderita dan sengsara.
Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15 Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda). Pada kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan dengan menggunakan huruf-huruf kanji.

4.      Zaman Multinasional
Pada masa pemerintahan orde baru ditandai oleh keberhasilan pemerintah orde baru di tahun 1969 membuat perekonomian Indonesia normal kembali, disamping mengembalikan kepercayaan  rakyat terhadap mata uang rupiah, serta pemerintah mulai melancarkan rencana pembangunan lima tahun (REPELITA 1). Untuk melakukan REPELITA 1 tersebut membutuhkan modal yang sangat besar. Karenanya pemerintah menggalang modal baik dari dalam negeri (seperti melalui deposito, tabanas, taska, penjualan sertifikat Indonesia, dan sertifikat dana reksa, serta pasar modal) maupun dari luar negeri (seperti melalui pemberian izin PMA, serta mengusahakan  perolehan dana dari lembaga keuangan internasional dan IGGI). Kehadiran berbagai perusahaan PMA di Indonesia membawa praktik-praktik akuntansi dari negara-negara tersebut. Adanya perusahaan amerika membuka celah bagi masuknya kantor-kantor akuntan asing ke Indonesia guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja akuntan serta pesatnya perkembangan praktik akuntansi.

Sumber :
http://www.rutgers.edu/Accounting/raw/fasb/public/index.html, September1999


Nama   : Disty Median Vanida
Kelas   : 4EB10
NPM   : 22210099
Dosen  : Liana Zahra
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional




http://lidya-astarina.blogspot.com/2013/03/sejarah-perkembangan-akuntang rupi terhadap mata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar