-->
Penerapan
IFRS Di Indonesia
Pengertian
IFRS (International Financial Accounting Standard)
Sebelumnya saya
akan menjelaskan mengenai pengertian IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id).
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela, puslit2.petra.ac.id).
Struktur IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup:
* International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
* International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)
International Financial Reporting Standards mencakup:
* International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun 2001
* International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
* Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) – sebelum tahun 2001 (www.wikipedia.org)
Tujuan IFRS
adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim
perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan,
mengandung informasi berkualitas tinggi yang:
1. Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada
IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.
Manfaat dari adanya suatu standard global:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi
yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi
alokasi lokal
2. investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3. perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger dan akuisisi
4. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat
disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Tujuan keseluruhan adalah untuk
menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis
prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena
hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara
bersama.
RUANG LINGKUP STANDAR:
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang seluruh periode disajikan.
Penerapan IFRS
Di Indonesia
Globalisasi
telah menjadikan dunia seakan-akan tanpa batas. Akses informasi dari satu
negara ke negara yang lainnya dapat dilakukan dalam hitungan menit bahkan
detik. Hal ini memungkinkan komunikasi yang intens diantara penduduk dunia (Global
Citizen). Salah satu konsekuensi dari interaksi transnasional ini adalah
diperlukannya suatu standarnisasi atau aturan umum yang dapat
dipakai/dipraktekkan di seluruh dunia.
Akuntansi
tidak terlepas dari efek globalisasi. Serangkaian gerakan yang dimulai sejak
1973 telah dilakukan oleh International Accounting Standard Committee (IASC).
IASC yang pada tahun 2001 berubah menjadi International Accounting Standard
Board (IASB) bertujuan untuk mengembangkan suatu standar akuntansi yang berkualitas
tinggi, dapat dipahami, dan diterapkan secara global diseluruh dunia.
Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang berwenang dalam membuat standar
akuntansi di indonesia telah melakukan langkah-langkah penyeragaman standar
akuntansi keuangan. Sejak tahun 1994 IAI telah melaksanakan program harmonisasi
dan adaptasi standar akuntansi internasional dalam rangka pengembangan standard
akuntansinya (SAK [2009]).
Berdasarkan
data perbandingan yang dilakukan oleh Osman Ramli Satrio dan Rekan terhadap
PSAK per 1 Januari 2007 dan standar akuntansi internasional (IFRS dan US GAAP)
diperoleh data bahwa dari 57 PSAK yang ada sebanyak 28 PSAK dikembangkan dari
IFRS dan 20 PSAK dikembangkan dari US. GAAP[1] sementara 8 PSAK dikembangkan
sendiri oleh IAI. Lebih lanjut 1 PSAK mengenai syariah dikembangkan dari
standard akuntansi yang dibuat oleh Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institutions (AAOIFI) dan regulasi lokal yang relevan
(Deloitte, 2007).
IAI pada
Desember 2008 telah mengumumkan rencana konvergensi standar akuntansi lokalnya
yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan International
Financial Reporting Standards (IFRSs) yang merupakan produk dari IASB.
Rencana pengkonvergensian ini direncanakan akan terealisasi pada tahun 2012.
Kendala Penerapan IFRSs di Indonesia :
Meskipun penerapan IFRSs dapat memberikan manfaat bagi iklim investasi di
Indonesia. Akan tetapi terdapat beberapa kendala yang dapat
menghalangi/mempengaruhi penerapan IFRS di Indonesia. Menurut Perera dan
Baydoun (2007) ada 4 aspek yang dapat menjadi kendala penerapan IFRS di
Indonesia. Empat Aspek Tersebut adalah (1) aspek lingkungan sosial; (2) aspek
lingkungan organisasi; (3) Aspek lingkungan Profesi; dan (4) Aspek lingkungan
individu.
Kesimpulan
Penerapan IFRSs di Indonesia merupakan tuntutan jaman yang mengisyaratkan
perlunya suatu standar yang dapat dipraktekkan secara global. Pengkonvergensian
standar akuntansi Indonesia dengan IFRSs memiliki manfaat bagi iklim investasi
di Indonesia dengan tingkat komparabilitas yang lebih tinggi dan pengungkapan
informasi keuangan yang lebih besar. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
terdapat beberapa kendala yang dapat menghalangi pelaksanaan konvergensi IFRSs
di Indonesia.
Sumber:
Nama : Disty Median Vanida
NPM : 22210099
Kelas : 3EB10
0 komentar:
Posting Komentar